•  

    Terima kasih atas kepercayaan kamuDalam bertransaksi trading forex di Salma Markets!

    Cukup membuat deposit minimal $ 1 ke akun Anda!

    Dapatkan kondisi trading terbaik dan penawaran bonus yang menarik! Yuk segera berinvestasi trading forex! di Salma Markets! Dan dapatkan kondisi trading terbaik!

    Salma Markets - berinvestasi dalam kemenangan Anda!

  • toolbarCollapseOpenAccount_1
  • Salma Kabinet Klien

    • Pengaturan pribadi
    • Akses ke semua layanan Salma
    • Statistik dan laporan terperinci tentang perdagangan
    • Berbagai macam transaksi keuangan
    • Sistem mengelola beberapa akun
    •  Perlindungan data maksimum
  • cabinet_client1

Berita Pasar

Informasi yang direkomendasikan

demo Berita Pasar

2 Minggu Beruntun Cadangan Devisa India Menurun dan $ Australia Merugi!

Kondisi pasar perdagangan forex di awal tahun 2023 rupanya tidak banyak sesuai terhadap ekspektasi para investor. Ada berbagai macam perubahan terjadi selama masa berlibur dilakukan oleh para pelaku pasar perdagangan ini.

Tidak perlu diragukan lagi, ada berbagai macam perubahan menarik serta berita yang sedang hambat dibicarakan. Mulai dari kondisi dari cadangan devisa milik negara India mendapatkan kabar terjadi penurunan selama 2 pekan berturut – turut.

Pastinya kondisi ini, juga cukup mengkhawatirkan serta perlu agar diantisipasi sebaik mungkin. Keadaan ini, jika nantinya terus berlanjut pastinya tidak akan memberikan dampak baik dalam perekonomian sehingga penting diperhatikan.

Diketahui jika nilai dari cadangan devisa dimiliki oleh India tersebut telah turun sebanyak lebih dari 691 juta dolar Amerika Serikat. Nilai tersebut terjadi selama 1 minggu terakhir pada akhir tahun 2022 berlangsung.

Pastinya angka tersebut juga sudah bisa dikatakan cukup fantastis sebagai sebuah penurunan besar. Tidak heran jika ada banyak investor mulai merasa khawatir terhadap kondisi di masa mendatang jika terus mengalami penurunan nantinya.

Sedangkan kondisi tidak tidak baik juga dialami oleh dolar Australia dengan merugi lebih dari 6 % dalam setahun. Pada 2022 menjadi tahun kedua secara berturut – turut memberikan kemerosotan terhadap nilai dari mata uang ini.

Diketahui dengan semakin ketatnya moneter agresif Fed AS juga menjadi salah satu alasan penting. Selain itu kondisi dari ekonomi di China sedang melemah juga menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global lambat serta membebani mata uang lain.

Untuk Reserve Bank of Australia (RBA) juga telah melakukan upaya sendiri dengan memberikan perubahan dramatis kebijakan. Pastinya harapan dari perubahan tersebut dapat mempertahankan suku bunga rekor rendah 0,1 %.

 

Penurunan Cadangan Devisa India Selama 2 Pekan Berturut - Turut

Kondisi dari cadangan devisa milik india telah mengalami penurunan cukup drastic dari 2 pekan beruntun. Mereka diperkirakan mengalami penurunan hingga hanya memiliki cadangan sebanyak 562,80 miliar dolar.

Informasi tersebut telah dikeluarkan oleh bulletin terbaru Bank sentral negara India, Reserve Bank of India (RBI). Pastinya dengan informasi tersebut tersebut untuk valas India sendiri telah banyak mengalami pelemahan.

Pada kondisi minggu kedua ini aset mata uang asing (FCA) mencapai pada angka 498,49 miliar dolar. Untuk angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya sebanyak 1,13 miliar dolar.

Perbedaan penurunan cukup tajam ini, memberikan perhatian khusus serta kewaspadaan lebih tinggi. Para pelaku pasar harus memerhatikan FCA yang menjadi komponen utama terhadap cadangan devisa dimiliki oleh India.

Informasi RBI mengatakan jika cadangan emas juga mencapai 40,96 miliar dolar untuk sekarang. Selain itu, ada juga hak penarikan khusus telah mencapai pada nilai 18,19 miliar dolar sehingga harus diperhatikan kembali perkembangannya.

Kondisi Dolar Australia yang Merugi Hingga 6 % di Tahun 2022

Kondisi yang tidak lebih baik juga dialami oleh Dolar Australia pada tahun 2022 sebelumnya. Mereka diketahui telah mengalami kerugian hingga sebanyak 6 % dalam kurun waktu 1 tahun di 2022 saja sehingga cukup menjadi sorotan.

Upaya kebijakan ketat dari RBA untuk mengatasi permasalahan kerugian dialami dolar Australia tersebut dimulai. RBA sendiri telah menaikkan suku bunga agregat 300 basis poin selama 8 pertemuan secara beruntun.

Sehingga jika sebelumnya berada di nilai 0,1 % maka sekarang menjadi 3,1 % menjadi tertinggi sejak November 2012. Pastinya hal tersebut juga dikerjakan dalam upaya menuntunkan inflasi secara berkelanjutan serta terstruktur.

Untuk tahun 2022 juga dikatakan sebagai tahun liar serta memberikan peran besar dalam volatilitas aset Australia. Hal tersebut dikarenakan untuk komoditas awalnya menguat pada awal tahun akibat dari gangguan pasokan akibat covid serta perang Ukraina.

Sebelum diserahkan sebagian keuntungan bisa dihasilkan tersebut karena ada juga kenaikan terhadap suku bunga. Pastinya kekhawatiran tidak kalah penting lainnya berupa resesi sehingga menjadi sebuah perhatian khusus.

Kemudian dari Analisis Vibiz Research Center juga memperkirakan jika perdagangan awal tahun ini. Dolar Australia sendiri akan mencermati pada sentiment berupa kenaikan dari suku bunga The Fed secara lebih lanjut.

Ketika nantinya terdapat kenaikan dari suku bunga tetap agresif serta menguatkan dolar AS. Maka kemungkinan Aussie akan semakin tertekan serta perlambangan perekonomian maupun resesi bisa saja menjadi tekanan tersendiri.

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama
bg_custom-support

ic_info 24/5 Dukungan Pelanggan

Tim dukungan pelanggan kami yang berdedikasi siap memberikan dukungan lokal dalam 10 bahasa.

Confirmation