Kebijakan Bank of Japan pada pekan lalu yang masih tidak mengubah suku bunga acuan dengan nada dovish, banyak mengejutkan para pelaku pasar. Gubernur BOJ Kazuo Ueda mengatakan bahwa masih memerlukan waktu untuk menilai data yang berkaitan dengan upah dan jasa layanan, sebelum menaikan suku bunga. Pernyataan ini tentunya sangat bertolak belakang dengan haparan para pelaku pasar yang berpendapat bahwa BOJ akan menghapuskan kebijakan moneternya yang sangat longgar. Data menunjukan bahwa angka inflasi Jepang berada pada level 3,1% di bulan Agustus dan berada diatas target 2% selama 17 bulan berturut turut, dimana ini merupakan indikasi bahwa meningkatnya tekanan harga di negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia. Dampak dari kebijakan BOJ yang ultra longgar ini tentunya membuat mata uang Yen Jepang melemah, sehingga membuat harga barang impor dan kebutuhan rumah tangga terus meningkat. Banyak pengamat ekonomi dan keuangan memprediksi level 150 per dollar, dipandang sebagai kemungkinan intervensi mata uang oleh Tokyo.

Ekspektasi Pasar
Resiko intervensi BOJ membuat pair USDJPY akan bergerak sideways dengan kecenderungan Bearish pada range  146.65 – 148.83

Trading Plan :
Sell Limit  148.83 – 150.39 dengan target 144.66 – 146.65
Stoploss 153.09

Grafik USDJPY time frame D1

Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan menit bahkan jam, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang. Perhitungkan money management sangat diperlukan sebelum melakukan transaksi mengingat setiap transaksi dalam forex dapat berakibat habisnya dana yang ditransaksikan.