Siapa yang tidak merasa tertarik dengan piala dunia di tahun 2022. Diselenggarakan di Qatar, piala dunia kali ini benar-benar luar biasa. Terlebih lagi, pandemi sudah berlalu sehingga penonton dapat memberikan dukungan secara langsung di stadion.

Euforia sepak bola kali ini ternyata memiliki pengaruh terhadap berbagai macam hal. Salah satunya terhadap pasar saham. Kemegahan pertandingan sepak bola di Qatar kali ini memang memberikan dampak kepada pergerakan pasar saham.

Piala Dunia Berikan Dampak Pergerakan Saham di Berbagai Negara

Acara meriah yang dilakukan pada penghujung tahun 2022 tersebut membuat penggemar sepak bola memiliki antusias luar biasa. Gelaran akbar tersebut dari segi ekonomi ternyata memiliki dampak dalam pergerakan bursa saham di berbagai negara.

Hal ini mungkin dapat dimaklumi karena perusahaan yang tercatat atau dengan emiten tertentu memang berpotensi untuk mendapatkan uang yang besar. Hal ini merupakan dampak dari gelaran Piala dunia tersebut.

Lantas, apakah perhelatan akbar sepak bola dunia tersebut memberikan dampak terhadap pergerakan saham di pasar nasional? Nah, ternyata ini memang memberikan dampak yang cukup berpengaruh.

Seorang praktisi pasar William Hartanto menilai kebenaran hal tersebut. Sejumlah emiten yang berpotensi terhadap gelaran sepak bola akbar dapat meraup cuan yang cukup besar. Apa saja sektor emiten yang memungkinkan meraup keuntungan tinggi?

Beberapa sektor tersebut antara lain adalah sektor media, layanan streaming, hingga telekomunikasi. Traffic penonton yang semakin hari semakin meningkat membuat sektor tersebut sangat ramai.

Penonton tentu saja lebih ramai menggunakan media untuk menonton pertandingan dibandingkan datang ke Qatar secara langsung. Dengan demikian, kenaikan traffic dari penonton berpengaruh pada kenaikan revenue pada sektor-sektor tersebut.

Sedangkan nilai transaksi harian memiliki potensi mengalami penurunan selama Piala dunia. Ini terutama terjadi pada investor ritel. Potensi kenaikan aktifitas trading akan berkurang pada masyarakat milenial.

Meskipun demikian, nilai transaksi harian dari IHSD mungkin juga akan mengalami penurunan. Namun demikian, ini masih tipis dan masih dalam kisaran rata-rata.

Investor Asing Mulai Borong SBN Lagi

Selalu ada dampak yang luar biasa dari perhelatan akbar yang berlangsung di dunia ini, termasuk masih dalam kaitannya dengan piala dunia 2022. Indonesia sendiri memang tidak lolos dalam perhelatan akbar tersebut.

Meskipun demikian, ada Amerika Serikat, Inggris, dan  beberapa negara di Eropa lainnya yang memiliki kapitalisasi pasar besar yang masuk dalam ajang mendunia tersebut. Jika melihat tentang studinya, maka pergerakan bursa saham tentu akan berpengaruh.

Wall Street sebagai kiblat dari bursa saham dunia memberikan dampak terhadap pergerakan dari IHSG. Sudah tercatat IHSG melemah tipis dalam jumlah 0,1% pada angka 7.082,181 setelah sebelumnya sempat mengalami kemerosotan dalam angka 6.966,529.

Disisi lain, rupiah juga ternyata mengalami kemerosotan dalam jumlah 1,26% dan kembali pada angka 15.685 US$. Akhirnya SBN atau Surat Berharga Negara dalam tenor 10 tahun mengalami penguatan yang cukup signifikan. 

Yieldnya mengalami penurunan dalam jumlah 15,7 basis poin dan kembali pada angka 7,045%. Dalam 3 pekan beruntun, Yield SBN memang sudah mengalami penurunan dan menjadi kabar baik untuk menarik lagi untuk para investor.

Ini khususnya menarik perhatian bagi para investor asing. Ini sudah dilihat berdasarkan data dari Direktorat Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko yang telah dilakukan sepanjang bulan November.

Pembelian SBN pada pasar sekunder sudah berjumlah 8,8 trilliun rupiah. Ini merupakan kabar yang baik karena awal tahun ini telah terjadi aksi jual beli dimana kondisinya memang masih cukup masif.

Jika dilihat, capital inflow pada pasar SBN masih terus mengalami keberlanjutan pada pekan depan, maka nilai rupiah tentu saja akan kembali menguat. Rupiah yang terus menguat menjadi dampak positif terhadap IHSG.

Akhirnya, stabilitas rupiah membuat inflasi di dalam negeri ini masih bisa terjaga. Akibatnya, daya beli masyarakat akan menjadi semakin kuat. Apa dampaknya, ini akan membuat pertumbuhan ekonomi menjadi lebih terdongkrak.

Sementara itu, tingkat pengangguran di AS memang telah mengalami kenaikan dan inflasi juga menurun. Ini membuat pejabat Fed mengungkapkan kemungkinan laju suku bunga akan kembali dikendurkan.

Jika capital inflow di pasar SBN berpotensi berlanjut, maka nilai rupiah juga memiliki peluang untuk kembali menguat. Nah, tentunya sepak bola kali ini memang memiliki dampak yang luar biasa besar ya.