Euro merupakan mata uang yang digunakan oleh 19 negara sebagai anggota Uni Eropa mengalami kenaikan dan penurunan. Saat ini mata uang dari anggota Uni Eropa tersebut mengalami penurunan atau semakin melemah setelah jatuh tajam terhadap dolar Amerika Serikat pada Selasa 15 November 2022.

Berita menyusun selanjutnya rudal Rusia juga menghantam Polandia hingga menewaskan 2 orang. Tentu saja hal tersebut memiliki kaitan, dimana Euro semakin melemah dikarenakan hantaman dari rusia yang memberikan cukup banyak kerugian.

Kondisi Mata Uang Euro Sempat Naik Turun

Sebelumnya, kondisi mata uang Euro ini sempat naik turun dimana pada waktu terakhir sempat naik 0,06% menjadi $1,0331 setelah sebelumnya sempat jatuh sebanyak 0,44%. Kemudian mata uang Euro juga sempat naik sebanyak 1,5% pada greenback untuk menyusun data ekonomi.

Associated Press berhasil mengutip dari seorang pejabat senior intelijen Amerika Serikat, Beliau sempat mengatakan bahwa rudal Rusia sudah menyerang ke Polandia sebagai salah satu anggota NATO. Hal ini tentu mengikuti laporan yang sebelumnya beredar di Polandia radio ZET bahwa sudah menghantam daerah Przewodow.

Pentagon sendiri mengatakan tidak bisa memberikan konfirmasi lebih lanjut terkait laporan bahwa rudal Rusia sudah menyeberang ke Polandia dan berada di dekat perbatasan Ukraina.

Mengutip dari Petugas pemadam kebakaran mengatakan bahwa ada 2 orang tewas dalam ledakan di Przewodow  yang merupakan salah satu desa di daerah Polandia Timur dan dekat dengan perbatasan Ukraina.

Berbanding Terbalik, Argentina Perluas Kesepakatan dengan China

Di Sisi Lainnya justru perkembangan signifikan di berikan oleh Argentina yang sudah setuju memperluas kesepakatan pertukaran mata uang dengan negara Cina. Kesepakatan tersebut membuat pertukaran uang dilakukan sebesar $5 miliar. 

Dikutip dari presiden negara Amerika Selatan yaitu Alberto Fernandez sempat mengatakan pada hari Selasa, 11 November 2022 akan ada sebuah langkah yang akan memberinya banyak senjata untuk mempertahankan peso lokal yang sedang diperangi.

Tentu saja pemerintah Argentina perlu membangun kembali cadangan devisa yang terkuras demi menutupi biaya perdagangan dan Pembayaran utang di masa depan. Hal tersebut merupakan salah satu langkah bagi Argentina untuk membangun kembali cadangan dan menjadi tujuan utama dari kesepakatan utang besar dengan IMF.

Fernandez sendiri sudah sempat berkomentar ketika berada di Bali pada pertemuan KTT G20, bahwa presiden China pada Selasa, 15/11/22 memberikan informasi akan ada wewenang kepada pemerintah China untuk membuat 35 miliar Yuan atau setara dengan $5 miliar. Hal tersebut disediakan secara gratis untuk Argentina. 

China sendiri merupakan Mitra dagang terbesar kedua dari Argentina dan memiliki tujuan untuk ekspor ke Argentina. Menteri ekonomi Argentina, Sergio Massa juga menambahkan bahwa pertukaran mata uang tersebut akan memberikan Bank Sentral lebih banyak mata uang asing untuk campur tangan pada pasar pertukaran dan memperkuat peso.

Terlepas dari berbagai macam kontrol modal yang saat ini sedang berjalan ketat cadangan devisa Argentina memang Tengah menurun karena permintaan dolar yang cukup kuat. Bahkan baik dari importir maupun penabung hal tersebut bisa melindungi diri dari inflasi yang diperkirakan mencapai 100% di tahun ini.

Akan ada intervensi harian pada pasar mata uang peso Argentina yang terus melemah. Bahkan saat ini berhasil mendekati 40% versus dolar Amerika Serikat sepanjang tahun Pada pasar resmi. Berbeda lagi dengan pasar Alarm aktif populer di Argentina, peso mulai jauh melemah.

Xi sempat mengatakan bahwa China akan terus memperdalam kerja sama dengan Argentina. Kerjasama tersebut terus dilakukan pada berbagai macam bidang yang memberikan keuntungan pada kedua belah pihak. Ada banyak bidang yang menjadi fokus, misalnya seperti pertanian, penerbangan, infrastruktur, serta energi. 

Massa sendiri memproyeksikan bahwa Argentina akan terus mengalami defisit perdagangan sebesar $8 miliar dengan China di tahun 2022. Upaya tersebut termasuk salah satu cara untuk bangkit dan memperbaiki perekonomian negara. Sehingga memberikan cukup banyak keuntungan. 

Euro yang melemah setelah adanya laporan ruda Rusial berhasil menghantam Polandia, tentu akan mendapatkan penangan dan upaya lebih baik dari anggota Uni Eropa. Diharapkan Euro mampu memperkuat diri kembali.