•  

    Terima kasih atas kepercayaan kamuDalam bertransaksi trading forex di Salma Markets!

    Cukup membuat deposit minimal $ 1 ke akun Anda!

    Dapatkan kondisi trading terbaik dan penawaran bonus yang menarik! Yuk segera berinvestasi trading forex! di Salma Markets! Dan dapatkan kondisi trading terbaik!

    Salma Markets - berinvestasi dalam kemenangan Anda!

  • toolbarCollapseOpenAccount_1
  • Salma Kabinet Klien

    • Pengaturan pribadi
    • Akses ke semua layanan Salma
    • Statistik dan laporan terperinci tentang perdagangan
    • Berbagai macam transaksi keuangan
    • Sistem mengelola beberapa akun
    •  Perlindungan data maksimum
  • cabinet_client1

Berita Pasar

Informasi yang direkomendasikan

demo Berita Pasar

Dolar Melemah, Euro Naik Minggu Ini

Mata uang dolar AS dan euro merupakan dua contoh mata uang utama yang berada di pasar forex, sehingga keduanya masuk sebagai pasangan curreny utama dan banyak diincar oleh para trader yang menginginkan keuntungan besar ketika melakukan transaksi.

Pasangan EUR/USD adalah jenis currency yang paling banyak menerima transaksi, sehingga diberi julukan sebagai jenis paling likuid di antara pasangan lainnya. Walaupun keduanya berpotensi besar dalam memberikan keuntungan, namun tentu saja mesti ada perhitungan.

Hal ini karena harga di pasar yang fluktuatif, sehingga mengetahui keadaan harga jual dan beli serta kekuatannya bisa membantu untuk membuat keputusan bagi para trader. Oleh karena itu, Fokus kali ini akan membahas mengenai kekuatan kedua mata uang asing tersebut di pasar.

 

Dolar Mengelami Pelemahan di Pasar

Pada awal perdagangan Eropa di Jumat kemarin dolar AS mengalami pelemahan, bahkan menunjukkan gejala mulai mengalami kerugian mingguan. 

Hal ini berlangsung di tengah keadaan tidak pasti mengenai sejauh manakah jalur pengetatan di masa depan pada Federal Reserve.

Sekitar pukul 14.55 WIB kemarin, Indeks Dolar yang melakukan pengukuran greenback terhadap enam mata uang lainnya, mengalami penurunan sebesar 0,2% menuju 104,782. 

Hal ini menunjukkan terjadinya penurunan kembali dari level tertinggi pada dua bulan lalu di angka 105,36 yang diraih pada awal pekan.

Penurunan minggu pertama sejak bulan Januari akan terjadi, di mana turunnya indeks dolar sebesar 0,4%.

Fed tampaknya memberikan sinyal untuk tetap berada di dalam jalur pengetatan moneter moderat, dengan cara menekan greenback. Asumsi ini muncul setelah adanya komentar dari Raphael Bstic, Presiden Federal Reserve Atlanta.

Bostic menyampaikan bahwa ia memberikan dukungan terhadap langkah yang lambat dan stabil sebagai langkah paling tepat untuk The Fed terhadap kenaikan suku bunga sebanyak 25 basis poin di bulan ini. 

Penambahan dampak suku bunga yang lebih tinggi kemungkinan akan mulai terasa pada musim semi ini saja.

Para trader mulai berpikir bahwa sentra bank AS bisa memberikan kenaikan suku bunga sebanyak 50 basis poin dalam jangka waktu dua minggu.

Pemikiran ini muncul karena berdasarkan beberapa rilis data ekonomi yang kuat, termasuk di dalamnya inflasi, di mana ia mampu bertahan untuk berada di level yang tinggi.

Euro Mengalami Kenaikan di Pasar

Ketika dolar AS mengalami penurunan, maka di sisi lain, EUR/USD mengalami kenaikan sebanyak 0,2% sehingga berada di 1,0617. Hal ini menunjukkan kenaikannya dari level terendah dua bulan lalu di angka 1,0533 pada awal minggu.

Pergerakan inflasi jauh lebih tinggi dari apa yang diharapkan pada zona euro minggu ini. Hal tersebut menyiratkan mengenai kenaikan suku bunga lain oleh European Central Bank, di atas angka 50 basis poin. Kenaikan tersebut telah disinyalkan untuk pertengahan bulan Maret ini.

Pada hari Kamis lalu Presiden European Central Bank, Christine Lagarde memberikan pernyataan. Ia menyampaikan bahwa kenaikan suku bunga mungkin perlu untuk terus dilanjutkan di luar langkah yang sudah direncanakan sebelumnya. 

Hal ini perlu diperhatikan ketika para pengambil kebijakan akan melakukan berbagai cara untuk mengembalikan inflasi ke target 2% dari target saat ini berada di atas 8%.

Pada hari Jumat kemarin, Morgan Stanley menaikkan perkiraan suku bunga acuan ECB pada angka 4%, sementara sebelumnya prediksinya adalah 3,25%. Sedangkan suku bunga utama bank sentral sekarang adalah 3%.

Kenaikan sebesar 0,3% menjadi 1,1980 pada GBP/USD masih berada di bawah ekspektasi 1,20%. Pada ekspektasi yang berkembang kemungkinan Bank of England akan memberhentikan siklus pengetatannya ketika ekonomi Inggris mengalami pelemahan.

Sedangkan USD/JPY menurun sebesar 0,2% pada angka 135,47. Karena turunnya imbal hasil AS, Yen terbantu, sedangkan inflasi Tokyo turun dari level tertingginya selama 40 tahun pada bulan Februari. Data tersebut dari hari Jumat,namun levelnya relatif masih tinggi.

Dua pair mata uang lain mengalami kenaikan, yaitu NZD/USD dan AUD/USD. Di mana NZD/USD naik sebesar 0.2% ke 0,6227, sedangkan AUD/USD naik sebanyak 0,3% pada angka 0,6750.

Berkebalikan dengan dua pair sebelumnya  USD/CNY mengalami penurunan sebanyak 0,2% menuju 6,9018. Hal ini terjadi setelah adanya data mengenai aktivitas jasa China menunjukkan pertumbuhan lebih bauk pada Februari lalu, sehingga mengisyaratkan terjadinya pemulihan terhadap ekonominya.

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama
bg_custom-support

ic_info 24/5 Dukungan Pelanggan

Tim dukungan pelanggan kami yang berdedikasi siap memberikan dukungan lokal dalam 10 bahasa.

Confirmation