•  

    Terima kasih atas kepercayaan kamuDalam bertransaksi trading forex di Salma Markets!

    Cukup membuat deposit minimal $ 1 ke akun Anda!

    Dapatkan kondisi trading terbaik dan penawaran bonus yang menarik! Yuk segera berinvestasi trading forex! di Salma Markets! Dan dapatkan kondisi trading terbaik!

    Salma Markets - berinvestasi dalam kemenangan Anda!

  • toolbarCollapseOpenAccount_1
  • Salma Kabinet Klien

    • Pengaturan pribadi
    • Akses ke semua layanan Salma
    • Statistik dan laporan terperinci tentang perdagangan
    • Berbagai macam transaksi keuangan
    • Sistem mengelola beberapa akun
    •  Perlindungan data maksimum
  • cabinet_client1

Berita Pasar

Informasi yang direkomendasikan

demo Berita Pasar

Indeks Dolar Meluap Rupiah Mulai Melemah

Indeks mata uang dolar mulai naik ke level lebih tinggi dalam waktu tujuh minggu saat ini. Sehari setelah pengambilan keputusan sejak pertemuan kebijakan terakhir oleh Federal Reserve oleh Amerika Serikat.

Pertemuan ini menambah pandangan pasar terkait keputusan bank sentral  Amerika Serikat akan menaikkan tingkat suku bunga lebih lanjut. Indeks yang melacak greenback kepada enam mata uang AS yang paling utama.

Indeks mata uang AS menyentuh 104,68 sejak 6 januari lalu. Mata uang Euro menjadi komponen terbesar pada indeks tingkat suku bunga didukung oleh data-data ekonomi yaitu hampir menyentuh $1,0586.

Indeks ini terendah sejak bulan pertama Januari dan sebagian besar peningkatannya secara bulanan tidak berpengaruh pada data inflasi zona euro yang jauh lebih tinggi di bulan Januari sejak perkiraan sebelumnya.

 

Indeks Dolar Meningkat ke Level Tertinggi 

Nilai tukar terkait dolar Amerika Serikat terhadap nilai rupiah lebih tinggi. Namun tekanan pada harga yang mendasari masih belum menampakkan adanya tanda-tanda mereda.

Dolar Amerika berkisar 134,94 lebih dari kisaran dua bulan sebesar 135,2 yang dicapai di hari Selasa. Indeks naik menjadi 0,36% sejak hari Rabu dari tanggal 31 Januari sampai bulan Februari.

Pertemuan yang dilakukan oleh FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) hari pertama menunjukkan hampir keseluruhan pembuat kebijakan setuju dengan perlambatan laju kenaikan tingkat suku bunga.

Namun, mereka juga mengindikasikan dalam membatasi tingkat inflasi tinggi yang belum bisa diterima akan menjadi faktor penting dalam sejauh mana suku bunga harus dinaikkan.

Dampak dari keputusan tersebut sedikit berkurang dikarenakan pertemuan itu mendahului berbagai indikator yang telah dirilis di bulan Februari ini.

Paling utama terkait data pekerjaan telah menunjukkan bahwa kinerja ekonomi Amerika Serikat lebih baik. Membuat Fed mempunyai ruang lingkup lebih besar guna meningkatkan suku bunga dalam menurunkan inflasi.

Pelaku pasar yang berkaitan pada tingkat kebijakan Federal Reserve sebagian besarnya berpegang pada pendapat bahwa ada kenaikan seperempat  poin di tiga pertemuan oleh bank sentral.

Terkait hal ini membuat penjualan ritel oleh AS naik 3,0% dan data untuk bulan sebelumnya tidak direvisi guna menunjukkan data penjualan menurun sebesar 1,1% seperti laporan sebelumnya.

Ekonomi yang telah disurvei oleh Reuters memperkirakan tingkat penjualan naik 1,8% dengan perkiraan berkisar 0,5% sampai 3,0%. Dolar juga naik menjadi 0,6% terhadap yen.

Sementara Euro memperpanjang penurunan pada mata uang dolar dan terakhir diperdagangkan di kisaran $1.0692 turun menjadi 0,4% dan indeks meningkat.

Ekonomi AS Tinggi Menyebabkan Rupiah Melemah

Rupiah mulai melemah melawan dolar Amerika di awal perdagangan hari ini Jumat 24 Februari. Pergerakan mata uang rupiah saat ini tidak terlalu besar.

Menjadi indikasi pelaku dipasaran menanti lebih banyak lagi data untuk melihat kemungkinan Fed akan jauh lebih agresif dalam meningkatkan suku bunga.

Melansir dari data Refinitiv bahwa rupiah membuka perdagangan dengan menurunnya rupiah 0.07% kemudian bertabah menjadi 0,16% sebesar Rp 15.210 per USD.

Amerika Serikat juga melakukan klaim pengangguran dilaporkan sebanyak 192.000 klaim. Berada di bawah ekspektasi pasar yaitu 200.000, dan jumlah tersebut turun ke posisi sebelumnya yakni 195.000.

Pada posisi normal, turun klaim tunjangan pengangguran menjadi sebuah kabar baik. Akan tetapi dalam kondisi melawan inflasi, hal tersebut menjadi kabar buruk.

Pasar dengan tenaga kerja yang tinggi artinya inflasi akan sulit turun. Turunnya angka klai terhadap pengangguran itu menjadi sentimen negatif untuk pasar.

Sebab pada pasar tenaga kerja masih cukup ketat dan berpeluang membuat inflasi tidak menurun. Penurunan ini juga menjadi sebuah alasan The Fed tidak berpengaruh dalam tren kenaikan suku bunga.

Seperti diketahui bahwa, tenga kerja pasar yang kuat membuat The Fed akan lebih agresif terhadap suku bunga acuan. Pasar melihat Fed akan membuat suku bunga menjadi lebih tinggi.

Meningkat dari tiga kali pada Maret, Mei dan Juni dengan masing-masing mendapat 25 basis poin menjadi 5,25% sampai 5,5%. Kabar tersebut bisa lebih kuat lagi atau justru menurun.

Saat rilis Jumat 24 Februari 2023 data inflasi PCE sebagai acuan The Fed. Bila inflasi turun tipis, maka ekspektasi akan semakin tinggi, apabila sampai naik.

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama
bg_custom-support

ic_info 24/5 Dukungan Pelanggan

Tim dukungan pelanggan kami yang berdedikasi siap memberikan dukungan lokal dalam 10 bahasa.

Confirmation