Angka inflasi tidak hanya terlihat tinggi di negara Amerika Serikat, tetapi di negara Kawasan Eropa pun angka inflasi berada pada pada level yang sangat tinggi. Angka inflasi di Uni Eropa masih berada pada level 8,6% dan menurut Joachim Nagel yang merupakan Presiden Bank Sentral Jerman Bundesbank, serta salah satu anggota ECB, mengatakan bahwa kemungkinan angka inflasi akan turun pada semester kedua sampai batas tertentu. Nagel memperkirakan bahwa saat itu angka inflasi diprediksi berada pada level 6% – 7% dan masih terlihat sangat tinggi diatas target 2%. Tingginya angka inflasi di Uni Eropa, langsung direspon oleh imbal hasil obligasi pemerintah Eropa yang naik dan imbal hasil obligasi 10 tahun negara Jerman yang naik ke level tertinggi sejak tahun 2011 pada hari Rabu.

Dengan keadaan ini tentunya banyak para pelaku pasar mulai memprediksi bahwa proyeksi kenaikan suku bunga oleh ECB tidak cukup dengan 25 bps tetapi cenderung naik ke 50 bps. Selain itu ECB pun harus mengurangi neraca, sehingga penarikan likuiditas di pasar akan terlihat ketat kedepannya. Bulan ini ECB mulai menjual obligasi senilai $16 milliar per bulan sampai bulan Juni. Kebijakan mengurangi neraca dan menaikan suku bunga adalah langkah dari ECB untuk menurunkan angka inflasi dikawasan tersebut.

Ekspektasi Pasar
Dengan tingginya angka inflasi di Kawasan Eropa maka diprediksi pair EURJPY akan bergerak sideways dengan kecenderungan Bullish dalam range 144.72 – 14557

Trading Plan :
Buy Limit  144.02 – 144.72 dengan target 145.57 – 146.34
Stoploss 142.65

Grafik EURJPY timeframe D1

Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan menit bahkan jam, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang. Perhitungkan money management sangat diperlukan sebelum melakukan transaksi mengingat setiap transaksi dalam forex dapat berakibat habisnya dana yang ditransaksikan.