•  

    Terima kasih atas kepercayaan kamuDalam bertransaksi trading forex di Salma Markets!

    Cukup membuat deposit minimal $ 1 ke akun Anda!

    Dapatkan kondisi trading terbaik dan penawaran bonus yang menarik! Yuk segera berinvestasi trading forex! di Salma Markets! Dan dapatkan kondisi trading terbaik!

    Salma Markets - berinvestasi dalam kemenangan Anda!

  • toolbarCollapseOpenAccount_1
  • Salma Kabinet Klien

    • Pengaturan pribadi
    • Akses ke semua layanan Salma
    • Statistik dan laporan terperinci tentang perdagangan
    • Berbagai macam transaksi keuangan
    • Sistem mengelola beberapa akun
    •  Perlindungan data maksimum
  • cabinet_client1

Berita Pasar

Informasi yang direkomendasikan

demo Berita Pasar

Kabar Rupiah yang Menjaga Stabilitas dari Menurunnya Dolar AS

Nilai rupiah pada perdagangan yang terjadi kemarin 14/12 menguat 64 basis poin pada level Rp.15.592 atas dolar AS. Pengamat pasar uang sendiri yaitu Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa penguatan rupiah ini menjadi optimisme agar Indonesia bebas dari awan hitam 2023.

Ibrahim mengatakan secara pasti bahwa Negara kita telah diproyeksi akan bebas dari ancaman resesi yang mungkin terjadi pada 2023 yang akan datang. Pada tahun tersebut berbagai ekonomi dipertaruhkan untuk melepas landas awan hitam yang mungkin saja terjadi. 

Pada kinerja perekonomian Indonesia yang berjalan sangat impresif membuat pertumbuhan ekonomi pada kuartal tiga menembus angka 5,72% YoY. Penurunan inflasi tersebut hingga pada titik 5,42% di bulan November 2022 serta cadangan devisa positif yang mengalami surplus.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tetap ditopang oleh kuatnya perekonomian dalam domestic. Dengan pertumbuhan tersebut dapat diperkirakan 5,2% tahun 2023 kemungkinan akan memicu daya beli konsumsi di dalam masyarakat. 

Ibrahim juga menegaskan, dengan naiknya daya beli terhadap masyarakat, maka tulang punggung perekonomian akan terjaga. Sehingga tahun 2023 yang akan datang mengalami optimistis mengenai pertumbuhan ekonomi atau inflasi yang rendah. 

Hal tersebut disebabkan oleh nilai tukar rupiah yang stabil dan semakin menguat. Sebab, dolar mengalami penurunan yang dikarenakan laporan data inflasi tinggi. Sehingga, bukan hanya rupiah saja, berbagai mata uang di asia juga ikut menguat. 

 

Kebijakan BI dalam Menjaga Stabilitas Rupiah

Josua Pardede yang merupakan kepala ekonom di Bank Permata menyampaikan bahwa kebijakan yang diterapkan oleh bank Indonesia akan menjaga stabilitas dalam nilai tukar rupiah, khususnya di tahun 2023 mendatang. Beliau menjelaskan mengenai kebijakan tersebut. 

Diantaranya adalah Triple intervention yang merupakan sebuah upaya dalam intervensi pada pasar spot valuta asing atau valas, kedua domestic non delivery forward atau DNDF dan terakhir adalah pasar surat berharga Negara atau SBN. 

Beliau juga menegaskan bahwa implementasi local currency settlement atau LCS akan mendorong sebuah Negara di dalam kawasan Asia untuk menggunakan mata uang lokal dalam melakukan transaksi perdagangan serta investasi agar tidak tergantung pada dolar. 

Dalam disiplin devisa hasil ekspor atau DHE dan sumber daya alam atau SDA akan mendorong para pelaku eksportir untuk lebih lama dalam memarkir devisa mereka yang menjadi hasil ekspor dari berbagai domestic, sehingga nilai tukar rupiah menjadi relative dan stabil. 

Kondisi fundamental dalam perekonomian Indonesia cenderung solid. Hal tersebut ditunjukkan dengan surplus neraca pada perdagangan selama kurun waktu 30 bulan berturut-turut. Sentiment pasar keuangan di dalam tingkat global juga terjadi agresivitas. 

Hal yang perlu diperhatikan adalah kondisi yang terjadi bukanlah rupiah satu-satunya mata uang yang sempat melemah terhadap dolar AS tapi sebagian besar mata uang di Negara maju juga akan selalu mengikuti perkembangan dolar AS serta laporan inflasi dari Negara tersebut.

Dolar AS Semakin Mengalami Penurunan

Meskipun dolar AS mengalami kestabilan di awal perdagangan Eropa yang terjadi kemarin. Namun, menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve setelah turun tajam semalam setelah data inflasi yang lebih rendah dari yang diperkiran oleh sebagian ekonom. 

Pada pukul 15.20 waktu Indonesia bagian barat, Indeks dolar AS mengukur greenback terhadap mata uang lainnya, mengalami penurunan di angka 103,547 tepat diatas level terendah dalam enam bulan terakhir di angka 103,535. Harga konsumen AS juga naik lebih kecil. 

Perkiraan tersebut dimulai dari bulan kedua yang berturut-turut terjadi sejak November. Hal tersebut menyiratkan bahwa inflasi yang mungkin terjadi akan mencapai puncaknya setelah melonjak ke level tertinggi selama 40 tahun. 

Hal tersebut mendukung kasus Fed agar segera mulai memperlambat dalam laju kenaikan suku bunga dengan menaikkan 50 basis poin sebagaimana telah diperkirakan dalam wujud dini hari nanti setelah hampir empat kali mengalami kenaikan berturut-turut. 

Fed akan membawa perkiraan mereka dalam produksi domestic bruto, inflasi serta pengangguran. EUR/USD mengalami kenaikan 0,1% menjelang rilis data produksi industry zona euro yang akan dirilis untuk bulan Oktober. 

European Central Bank sendiri bertemu di hari kamis dan tampak membicarakan mengenai perlambatan kenaikan suku bunga agresif serta kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin.

 

 

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama
bg_custom-support

ic_info 24/5 Dukungan Pelanggan

Tim dukungan pelanggan kami yang berdedikasi siap memberikan dukungan lokal dalam 10 bahasa.

Confirmation