•  

    Terima kasih atas kepercayaan kamuDalam bertransaksi trading forex di Salma Markets!

    Cukup membuat deposit minimal $ 1 ke akun Anda!

    Dapatkan kondisi trading terbaik dan penawaran bonus yang menarik! Yuk segera berinvestasi trading forex! di Salma Markets! Dan dapatkan kondisi trading terbaik!

    Salma Markets - berinvestasi dalam kemenangan Anda!

  • toolbarCollapseOpenAccount_1
  • Salma Kabinet Klien

    • Pengaturan pribadi
    • Akses ke semua layanan Salma
    • Statistik dan laporan terperinci tentang perdagangan
    • Berbagai macam transaksi keuangan
    • Sistem mengelola beberapa akun
    •  Perlindungan data maksimum
  • cabinet_client1

Berita Pasar

Informasi yang direkomendasikan

demo Berita Pasar

Lagi, Poundsterling dan Dollar Melemah Karena Sentimen Ekonomi AS

Pada awal perdagangan Jumat kemarin di Eropa, dolar AS tertahan pada level terendah selama tujuh bulan terakhir di tengah kekhawatiran akan memperluas ekonomi AS, sementara itu untuk poundsterling juga mengalami kemunduran setelah terjadi penjualan data ritel yang cenderung melemah

Indeks Dolar pada enam mata uang lainnya mengalami penurunan 0,1% pada hari Rabu lalu. Indeks mengalami penurunan yang cukup signifikan pada kuartal ketiga di akhir tahun 2022 lalu. Sebab, investor bertaruh bahwa The FED bakal memperlambat kembali laju kenaikan suku bunga di tengah adanya tanda – tanda inflasi yang tidak terbendung lagi.

 

Pergerakan Ekonomi AS yang Cenderung Melemah

Pada waktu yang bersamaan, data Amerika Serikat pekan ini menunjukkan ekonomi terbesar dunia yang tengah melambat, dengan total penjualan ritel mengalami penurunan 1,1% sepanjang bulan Desember, produksi dari manufaktur turun hingga 1,3%, serta produksi industri pula mengalami penurunan mencapai 0,7%.

‘’Ini merupakan kontraksi selama tiga bulan berturut – turut dalam kegiatan industri dengan penurunan output yang tampak jelas sebagai aset secara keseluruhan,’’ jelas seorang analis di ING.

‘’Datangnya berasal dari pelemahan dalam penjualan sektor ritel, penurunan tajam pula terjadi di sektor industri produksi serta berita lainnya yang berhubungan dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) kian menambah kekhawatiran AS ini tengah berada di dalam resesi.’’

Di Inggris, penjualan ritel juga mengalami penurunan di luar prediksi selama bulan Desember menyentuh angka 1%. Hal tersebut jelas lebih lemah dibandingkan perkiraan kenaikan bulanan yang sebesar 0,5%.

‘’Penjualan ritel mengalami penurunan lagi selama bulan Desember dengan umpan balik yang menyarankan para konsumen mengurangi belanja Natal disebabkan adanya masalah keterjangkauan,’’ jelas Heather Bovill, selaku wakil direktur Kantor Statistik Nasional untuk pengawasan dan indikator Ekonomi Inggris.

Data Melambat Menyebabkan Dolar AS Merosot

Dolar AS juga tidak bisa dielakkan dari penurunan yang terjadi pada hari Kamis lalu dikarenakan adanya serangkaian sejumlah data yang menunjukkan bahwa ekonomi di negeri paman Sam mengalami perlambatan setelah beberapa kenaikan suku bunga yang cenderung besar dari The Fed, dengan pasar yang telah mengantisipasi jeda dalam pengetatan tahun 2023.

‘’Sekarang ini pasar hanya bergerak di satu arah, dolar yang pendek dan obligasi panjang. Bakal membutuhkan waktu untuk mengubah ke arah tersebut disebabkan aliran data yang sekarang ini tidak bisa mendukung sikap The Fed bahwa suku bunga bakal masih lebih tinggi untuk waktu yang lama,’’ ungkap Mazen Issa, seorang ahli strategi FX senior dari TD Securities di New York.

‘’Itu sangat mungkin sekali untuk terjadi. Namun lebih sulitnya lagi bagi pesan The Fed untuk bergema di tengah pasar setelah ada banyak sekali pengetatan yang diberlakukan dan juga apa yang sudah ditunjukkan dari aliran data yang telah dirilis.’’

Di AS, data pada hari Kamis menunjukkan secara keseluruhan perumahan baru mengalami penurunan hingga 1,4%, izin bangunan pun turun hingga 1,6%.

Sementara untuk kegiatan  manufaktur di sekitar kawasan Mid Atlantic pun mengalami pelemahan selama bulan Januari. Indeks manufaktur bulanan pada Fed Philadelphia mengalami kenaikkan negatif 8,9 sepanjang awal tahun 2023 dari negatif 13,7 pada bulan Desember lalu.

Survei juga sudah menunjukkan adanya tekanan pada inflasi. Yang terakhir ini sudah diukur dengan indeks harga yang dibayar mengalami penurunan menjadi 24,5 pada bulan Januari dari sebelumnya 36,3 pada bulan Desember. Yang artinya terendah hampir selama 2 tahun 1 bulan.

The Fed dengan full kekuatannya sekali lagi kembali memberikan penguatan pada pesan mengenai suku bunga. Boston Susan Collins selaku Presiden The Fed menjelaskan mungkin diperlukan menaikkan kembali suku bunga menjadi di atas 5% dan akan menahannya dalam waktu yang tidak bisa ditentukan.

Lael Brainard, Wakil Ketua The Fed, menjelaskan walaupun inflasi baru – baru ini moderat namun masih tetap saja tinggi serta kebijakan yang begitu ketat dalam beberapa waktu guna memastikan inflasi bisa kembali ke 2 persen secara bertahap.

Pada bulan Desember 2022 lalu, dolar Australia juga mengalami penurunan 0,4% yang mana ditekan pula oleh penurunan yang cukup mengejutkan di sektor pekerjaan dalam negeri.

 

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama
bg_custom-support

ic_info 24/5 Dukungan Pelanggan

Tim dukungan pelanggan kami yang berdedikasi siap memberikan dukungan lokal dalam 10 bahasa.

Confirmation