•  

    Terima kasih atas kepercayaan kamuDalam bertransaksi trading forex di Salma Markets!

    Cukup membuat deposit minimal $ 1 ke akun Anda!

    Dapatkan kondisi trading terbaik dan penawaran bonus yang menarik! Yuk segera berinvestasi trading forex! di Salma Markets! Dan dapatkan kondisi trading terbaik!

    Salma Markets - berinvestasi dalam kemenangan Anda!

  • toolbarCollapseOpenAccount_1
  • Salma Kabinet Klien

    • Pengaturan pribadi
    • Akses ke semua layanan Salma
    • Statistik dan laporan terperinci tentang perdagangan
    • Berbagai macam transaksi keuangan
    • Sistem mengelola beberapa akun
    •  Perlindungan data maksimum
  • cabinet_client1

Berita Pasar

Informasi yang direkomendasikan

demo Berita Pasar

Mata Uang Masih Turun, Dolar Perlahan Menguat

Pada hari Jumat, 12 Mei 2023 lalu, kebanyakan mata uang di Asia masih mengalami penurunan. Dengan belum adanya tanda-tanda kenaikan pada mayoritas mata uang di kawasan ini, tentu saja mendatangkan kekhawatiran.

Para pelaku pasar yang menjadikan satu atau kedua pasangan mata uang ketika berpartisipasi dalam pasar tentu merasa was-was, takut seandainya keadaan ini berlangsung lama dan mereka dilanda kerugian.

Sementara itu, dolar di tengah keadaannya yang kurang baik selama beberapa waktu belakang, mulai mengalami sedikit kenaikan. Walaupun sedikit, dengan hal ini masih mendatangkan angin segar bagi para investor.

 

Keadaan Mayoritas Mata Uang di Asia 

Seperti penjelasan pada bagian pembuka, sebagian besar mata uang di negara Asia mengalami penurunan. 

Hal ini bisa terjadi karena mendapatkan tekanan akibat ketidakpastian mengenai kebijakan moneter Amerika Serikat, karena data ekonomi pada minggu ini sangat beragam, sehingga banyak sekali spekulasi.

Melihat adanya tanda inflasi yang cukup tinggi di Amerika Serikat dan karena pertumbuhan ekonomi di China yang masih tergolong lambat, maka aset-aset dengan basis risiko saat ini mengalami minggu yang cukup sulit.

Selama dua bulan Yuan Chna telah diperdagangkan pada posisi terendah setelah munculnya beberapa data. Data perdagangan dan data inflasi yang mengecewakan membuat yuan terus mengalami penurunan.

Kedua data di atas juga menunjukkan bahwa di negara yang memiliki perekonomian terbesar di Asia tersebut pemulihan ekonominya juga masih tergolong lambat.

Data yang muncul setelah terjadinya kontraksi yang mengejutkan pada sektor manufaktur tersebut membuat ekspektasi mengenai pelonggaran kebijakan oleh Beijing semakin meningkat.

Hal tersebut kemudian membuat yuan mulai mendekati level 7 atas dolar, di mana cukup menjadi hal penting secara psikologis untuk para investor maupun regulator China.

Karena melemahnya ekonomi di negara China tersebut, malah turut membuat semakin banyak dan meluasnya sentimen pasar Asia dengan lebih luas.

Ringgit Malaysia mengalami penurunan senilai 0,3%, di mana hal tersebut tetap terjadi ketika data malah menunjukkan bahwa ekonomi negara Malaysia sudah tumbuh lebih baik dalam kuartal pertama tahun ini.

Sementara itu won Korea Selatan juga mengalami penurunan sebanyak 0,2%.

Dolar Australia menurun sebanyak 0,1%, namun secara umum masih mendapatkan dukungan karena adanya ekspektasi mengenai kenaikan suku bunga oleh pihak Reserve Bank.

Yen Jepang juga turun sebanyak 0,1%, yang sepertinya akan mendapatkan kenaikan mingguan ringan. 

Kenaikan tersebut kemungkinan terjadi di tengah adanya kekhawatiran terhadap krisis pada sektor perbankan AS serta ketidakpastian mengenai plafon utang untuk membantu permintaan safe haven.

Dolar Mulai dalam Keadaan Stabil

Di tengah banyaknya penurunan pada mata uang Asia, saat ini dolar cukup stabil pada Jumat kemarin. Kestabilan tersebut terjadi setelah sebelumnya mendapatkan kenaikan cukup kuat dalam minggu ini.

Pada minggu ini muncul prediksi bahwa indeks dolar maupun indeks dolar berjangka akan sama-sama menguat sebesar 0,8% pada minggu sekarang.

Beberapa waktu lalu muncul lonjakan yang cukup mengejutkan mengenai klaim pengangguran AS, di mana hal ini menunjukkan bahwa adanya perlambatan pada pasar tenaga kerja.

Angka inflasi yang tinggi pada bulan April juga masih mendorong munculnya ekspektasi mengenai Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga agar tetap tinggi dalam waktu lebih lama pada tahun ini.

Meskipun masih berada pada bagian atas dari target The Fed, inflasi harga konsumen maupun konsumen di AS terlihat mengalami sedikit penurunan.

Pasar nampaknya juga mulai mengurangi ekspektasi mereka terkait penurunan suku bunga dari pihak bank sentral di tahun ini, yang mana hal tersebut terlihat dari harga Fed Fund futures.

Tren yang berlangsung seperti itu memberi tanda bahwa masih banyak dukungan untuk dolar. Hal tersebut kemungkinan akan memberi tekanan pada mata uang Asia karena ketika ada kesenjangan antara utang berisiko rendah dengan utang berisiko tetap dalam keadaan sempit.

Lalu sebagian besar bank sentral di Asia tahun ini telah mengakhiri siklus kenaikan atas suku bunga mereka, sehingga bisa menyumbangkan sedikit bantuan atas mata aung regional.

Lalu pada jam 12.56 Jumat kemarin pasangan mata uang dunia lainnya mengalami kenaikan, seperti GBP/JPY sebesar 0,18%, EUR/JPY sebanyak 0,2%, EUR/USD 0,1%, serta GBP/USD  0,1%.

 

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama
bg_custom-support

ic_info 24/5 Dukungan Pelanggan

Tim dukungan pelanggan kami yang berdedikasi siap memberikan dukungan lokal dalam 10 bahasa.

Confirmation