•  

    Terima kasih atas kepercayaan kamuDalam bertransaksi trading forex di Salma Markets!

    Cukup membuat deposit minimal $ 1 ke akun Anda!

    Dapatkan kondisi trading terbaik dan penawaran bonus yang menarik! Yuk segera berinvestasi trading forex! di Salma Markets! Dan dapatkan kondisi trading terbaik!

    Salma Markets - berinvestasi dalam kemenangan Anda!

  • toolbarCollapseOpenAccount_1
  • Salma Kabinet Klien

    • Pengaturan pribadi
    • Akses ke semua layanan Salma
    • Statistik dan laporan terperinci tentang perdagangan
    • Berbagai macam transaksi keuangan
    • Sistem mengelola beberapa akun
    •  Perlindungan data maksimum
  • cabinet_client1

Berita Pasar

Informasi yang direkomendasikan

demo Berita Pasar

Menjelang Laporan Kunci Inflasi AS, Dolar Kembali Menurun

Setelah sebelumnya sempat mengalami kenaikan, dolar akhirnya kembali mengalami penurunan. Penurunan ini tentu membuat beberapa pihak harap-harap cemas, terutama bagi para trader. 

Hal ini mengingat bahwa dolar merupakan salah satu mata uang utama dalam perdagangan forex dan mampu mempengaruhi mata uang lainnya maupun keadaan pasar.

 

Penurunan Dolar di Pasar Menjelang Laporan Inflasi

Ketika awal perdagangan Eropa pada hari Rabu ini, dolar AS kembali terlihat mengalami penurunan. Namun hal ini terbatas menjelang perilisan laporan inflasi AS untuk bulan April yang tengah dinanti-nantikan.

Pada pukul 14.20 WIB, Indeks Dolar yang melakukan pengukuran greenback terhadap beberapa mata uang lain te;ah diperdagangkan turun dari 0,1% menjadi 101,345.

Pasar mata uang tersebut diperdagangkan dengan menggunakan pola bertahan. Sementara itu para trader tengah menunggu perilisan data inflasi Amerika Serikat terbaru pada hari Rabu ini juga.

Hasil data yang dirilis tersebut bisa menjadi sebuah petunjuk bagi mereka mengenai pergerakan suku bungan dari Federal Reserve pada masa mendatang.

Secara berturut-turut di minggu lalu, Bank Sentral AS telah memberikan kenaikan terhadap suku bunga kesepuluh. 

Namun Jerome Powell selaku ketua Federal Reserve AS telah mengindikasikan bahwa ia bisa memberhentikan kebijakan atas pengetatan pada bulan Juni apabila data ekonomi yang masuk terlihat cukup memungkinkan.

Para ekonom telah memperkirakan bahwa indeks harga konsumen inti yang sedang dipantau secara luas tersebut bisa meningkat sebanyak 5,5% dari tahun ke tahun. 

Hal ini mengalami sedikit penurunan, yang awalnya naik 5,6% di bulan sebelumnya dengan kenaikan bulanan sebanyak 0,4%.

Di mana dalam pemantauan tersebut tidak termasuk harga pangan serra bahan bakar yang volatil.

Analisis di ING menyatakan bahwa minggu-minggu ini merupakan masa yang lumayan krusial bagi pasar untuk bisa menyempurnakan ekspektasi suku bunga Fed mereka. 

Hal ini juga makin disadari setelah Jerome Powell sudah menukar keterbukaan eksplisit terhadap jeda pengetatan. Di mana dapat dirasakan juga bawah terjadi beberapa tekanan balik atas spekulasi penurunan suku bunga pada minggu lalu.

Para trader juga aka mengikuti isu seputar pagu utang AS saat dilakukannya pertemuan anggota parlemen atas pada hari Selasa. Di mana terjadi kegagalan dalam usaha memecahkan kebuntuan terhadap potensi peningkatan utang AS.

Peningkatan ini senilai USD31,4 triliun, di mana saat ini merupakan waktu sebelum Amerika Serikat juga berpotensi harus mengalami gagal bayar yang sebelumnya belum pernah terjadi sekalipun.

Pasangan Mata Uang Dolar dan Lainnya

Setelah adanya konfirmasi mengenai kenaikan harga konsumen di Jerman sebesar 0,4% pada bulan April 2023 atau naik sekitar 7,2% di tahun ini, di tempat lain EUR/USD juga ikut mengalami kenaikan 0,2% menjadi 1,0976.

ECB (European Central Bank) akan terus berupaya menaikkan biaya pinjaman hingga bisa melihat teradinya penurunan terhadap inflasi inti yang berkelanjutan.

Hal tersebut disampaikan oleh Isabel Schanabel, selaku anggota dewan ECP pada Selasa lalu. Pernyataannya tersebut kemudian menambahkan ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga salah tempat.

Sementara itu GBP/USD mengalami kenaikan 0,1% pada 1,2627, di mana hal ini mempertahankan penguatannya, sebelum berlangsungnya rapat kebijakan oleh bank sentral di Kamis ini.

Lalu Bank of England kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga senilai 25 basis poin lagi, sekitar 4,5% supaya mampu meredam inflasi tertinggi dari negara-negara dengan ekonomi yang maju.

ING menambahkan pernyataan mengenai harapan agar tidak melihat volatilitas besar terhadap poundsterling dari rilisan tersebut, juga setelah melihat konsolidasi dari GBP/USD pada level di atas 1,25 seusai rapat Bank of England.

Kemudian untuk USD/JPY juga terjadi kenaikan sebesar 0,1% menjadi 135,38, di mana hal ini memperpanjang penurunan ke sesi empat secara berturut-turut. 

Terkait hal ini, Bank of Japan berusaha mempertahankan kebijakan moneter dovish-nya dalam waktu dekat.

Untuk AUD/USD juga naik pada 0,1% di 0,6769, yang melanjutkan pergerakan positif setelah pada awal bulan ini terjadi kejutan dengan adanya kenaikan suku bunga dari Reserve Bank of Australia.

Lalu USD/CNY naik 0,1% pada 6,9280, di mana kenaikannya mendekati level 7 yang diawasi secara luas sebagai sebuah pertanyaan mengenai keberlanjutan peningkatan dalam memulihkan ekonomi setelah COVID.

 

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama
bg_custom-support

ic_info 24/5 Dukungan Pelanggan

Tim dukungan pelanggan kami yang berdedikasi siap memberikan dukungan lokal dalam 10 bahasa.

Confirmation