•  

    Terima kasih atas kepercayaan kamuDalam bertransaksi trading forex di Salma Markets!

    Cukup membuat deposit minimal $ 1 ke akun Anda!

    Dapatkan kondisi trading terbaik dan penawaran bonus yang menarik! Yuk segera berinvestasi trading forex! di Salma Markets! Dan dapatkan kondisi trading terbaik!

    Salma Markets - berinvestasi dalam kemenangan Anda!

  • toolbarCollapseOpenAccount_1
  • Salma Kabinet Klien

    • Pengaturan pribadi
    • Akses ke semua layanan Salma
    • Statistik dan laporan terperinci tentang perdagangan
    • Berbagai macam transaksi keuangan
    • Sistem mengelola beberapa akun
    •  Perlindungan data maksimum
  • cabinet_client1

Berita Pasar

Informasi yang direkomendasikan

demo Berita Pasar

Minyak Dunia Naik Karena Optimisme dari Permintaan Cina

Harga minyak dunia mengalami kenaikan hingga 1% di perdagangan awal minggu kemarin. Hal itu juga bukan tanpa alasan, sebab mendapatkan dukungan dari optimisme mengenai permintaan negara Cina.

Selain itu pembatasan untuk produksi dari produsen utama juga masih berlanjut serta rencana Rusia dalam mengendalikan pasokan. Untuk minyak mentah berjangka Brent, bulan April ditutup menguat 1,3% di 1,07 USD.

Sementara itu untuk minyak mentah berjangka WTI (West Texas Intermediate) AS pada Maret ditutup naik 1,1% atau 85 sen, jadi 77,19 dollar AS per barelnya dan itu berakhir pada Selasa.

Kedua harga minyak acuan minyak mentah tersebut mengalami penurunan 2 USD dan angka itu lebih rendah dari perdagangan minggu lalu. Di mana tercatat turun 0,4% selama satu minggu.

 

Prospek Permintaan Cina

Berdasarkan perkiraan dari analisis, impor minyak Cina sendiri sudah mencapai level paling tingginya di tahun 2023 ini. Itu juga untuk memenuhi naiknya permintaan mengenai bahan bakar alat transportasi.

Selain itu juga terjadi ketika kilang-kilang minyak baru akan beroperasi. Karena optimisme di Cina ini berkemungkinan membuat harga dari minyak mentah kembali naik dan ini juga hal yang wajar.

Apalagi Cina merupakan importir paling besar dunia dan diharapkan dapat kembali pulih setelah pandemi Covid-19. Cina dan juga India merupakan dua negara yang terbesar untuk membeli minyak mentah Rusia.

Meskipun ada sanksi Barat pada minyak Rusia serta tidak lama ini mendapatkan embargo dan harganya dibatasi sebab adanya perang Ukraina. Negara India menjadi importir paling besar nomor tiga dunia.

Impor mintak mentah naik hingga tingkat paling tinggi selama 6 bulan di Januari 2023 kemarin. Hal itu sesuai dari data pemerintah yang telah dirilis dan menunjukkan kenaikannya.

Kementerian perdagangan Cina sendiri juga sudah berjumpa dengan pihak penyuling independen. Mereka membahas mengenai kesepakatannya dengan pihak Rusia yang membuat Cina bisa lebih hemat hingga miliaran dolar.

Berdasarkan laporannya, pihak pemerintah Cina ingin tahu berapa banyak jumlah penyuling independen yang mungkin saja bisa membeli minyaknya. Serta paham keinginan sesungguhnya dari mereka mengimpor minyak mentah itu.

Pihak Rusia punya rencana untuk memotong biaya produksi minyak sekitar 500 ribu bph (barel per hari). Angka itu sama dengan 5,0% dari produksinya pada bulan Maret usai diberlakukan pembatasan harga.

Rusia sendiri juga merupakan anggota dari OPEC+ di mana dalamnya merupakan organisasi negara ekspor minyak (OPEC) serta sekutunya. Mereka sepakat Oktober 2023 akan memotong target dari produksi sekitar 2juta bph.

Ekspor Minyak Rusia ke Cina

Untuk ekspor minyak mentah serta bahan bakar dari Rusia ke Cina sudah naik hingga di posisi paling tingginya. Hal itu dikarenakan pembukaan lagi perekonomian negeri tirai bambu setelah adanya zero covid.

Sesuai data perusahaan Kpler, semua minyak Rusia ke Cina bulan kemarin ada di level paling tinggi semenjak perang Ukraina. Hal itu juga berhasil melampaui rekor pada bulan April 2021 silam.

Ekspor untuk bahan bakar minyak naik sampai posisi tertinggi sepanjang sejarah. Pembelian secara besar-besaran itu kemungkinan besar juga karena adanya dukungan dari perusahaan penyulingan swasta.

Namun perusahaan milik negara sendiri juga saat ini sedang menunjukkan minatnya mengenai minyak mentah Rusia. Apalagi setelah adanya kekhawatiran mengenai peluang AS dan sekutu kembali menyerang perekonomiannya tersebut.

Cina memang harus langsung berhadapan dengan India untuk menjadi pembeli minyak mentah Rusia paling besar. Hal itu terjadi usai perang Ukraina sukses membuat lagi aliran energi dunia.

Moskow harus memberikan diskon agar bisa menarik minat para pelanggan yang saat ini sedang turun. Itu merupakan langkah tepat dan mendapatkan apresiasi baik dari pembeli Asia dalam mengendalikan laju inflasi.

Di sisi lain negara Barat justru ingin mengambil lagi dana dari Kremlin di perangnya dan menutup harga untuk minyak dunia. Bulan lalu ekspor minyak mentah Rusia ke Cina hingga 1,66 juta bph.

Itu merupakan level yang lebih tinggi dari sebelumnya yakni April 2020 saat Cina hadir setelah pembatasan virus. Naiknya pembelian dari Cina ini merupakan bukti apabila perekonomian negaranya mulai membaik.

Sejak akhir 2022 lalu, penyuling swasta di Cina beli lebih banyak bahan bakar minyak langsung. Perusahaan swasta umumnya lebih pilih penyulingan bahan bakar minyak dari pada minyak mentah untuk penghematan kuota.

 

 

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama
bg_custom-support

ic_info 24/5 Dukungan Pelanggan

Tim dukungan pelanggan kami yang berdedikasi siap memberikan dukungan lokal dalam 10 bahasa.

Confirmation