Pada pasangan GBP/USD ada di bawah beberapa tekanan jual untuk hari pertama pada minggu baru. Bahkan, sudah mengikis, sebagian dari kenaikannya atau menuju level tertinggi dari bulan Juni 2022.

Harga spotnya terus melanjutkan penurunan secara stabil dalam perdagangan hariannya sepanjang hingga turun ke terendah, lalu harian. Terdapat sejumlah angka 1,2520 pada sekitaran area dalam satu jam terakhir. 

Adanya kombinasi faktor pendukung turut berperan aktif membantu Dollar AS. Hal tersebut guna memperoleh traksi positif untuk hari ketiga secara berturut-turut dan bergiliran yang menyeret GBP/USD ke lebih rendah.

Resiko Resensi Dorong Safe Haven Greenback

Kenaikan suku bunga atas dasar Federal Reserve (The Fed) sebesar 25 basis poin (bp). Kenaikannya itu di hari akhir pertemuan Rabu selama dua kali berturut-turut. 

Dengan begitu, akan ada resiko yang dialami dalam terjadinya resensi. Tetapi, justru menjadi pendorong bagi safe haven Greenback. Selain itu, terjadinya penurunan IMP Manufaktur resmi Tiongkok ke arah nominal 49,2.

Nominal tersebut pada bulan April dari 51, 9 nya di bulan Maret. Melalui data, memberikan keterangannya bahwa pertumbuhan ekonomi terbesar dunia tidak sesuai prakiraan karena semakin melambat di kuartal pertama.

Tentunya, juga menambah adanya kekhawatiran pada hambatan-hambatan ekonomi yang bersumber dari naiknya biaya pinjaman. Selain itu, sumbernya juga karena adanya dorongan arus haven ke arah Dollar AS.

Bank Sentral Yakini Suku Bunga Tetap Stabil

Adanya keyakinan dari pasar ketika bank sentral AS mempertahankan suku bunga agar stabil untuk sisa tahun ini sesudah bulan Mei. Sehingga, akan menahan pembeli USD mulai dari penempatan taruhan agresif.

Peningkatan dari terjadinya taruhan terhadap kenaikan suku bunga senilai 25 basis poin atas Bank of England (BoE). Lalu, bisa memberikan kontribusinya dalam membatasi sisi bawah GBP/USD, di mana diperlukan kehati-hatian.

Sikap hati-hati diperlukan sebelum memposisikan dirinya jika ada penurunan lebih lanjut. Terdapat kemungkinan juga bila para penjual bertindak agar absen di tengah volume perdagangan yang memang bisa dikatakan relatif tipis.

Federal Reserve akan mengumumkan apa yang menjadi keputusannya itu di hari Rabu. Perannya di sini sangat penting untuk menjadi pengaruh dalam dinamika harga USD, serta menentukan lintasan jangka pendek GBP/USD.

Adanya Ketidakpastian di Tengah Perdagangan

Pasangan dari GBP/USD kerap melakukan beberapa aksi beli dalam sekitaran level psikologis 1,2500 di hari Senin. Ketika terjadi perubahan ke arah netral  di waktu awal sesi Amerika Utara  senilai 1,2550.

Nilainya ini tak jauh dari level paling tinggi dari bulan Juni 2022 lalu yang berhasil diraihnya. Dollar AS juga lakukan pemangkasan terhadap sebagian besar kenaikan moderat dalam perdagangan harian.

Perdagangan tersebut berada di tengah-tengah ketidakpastian pada jalur kenaikan suku bunga The Fed. Nyatanya dijadikan sebagai faktor utama yang memberikan adanya dukungan terhadap pasangan GBP/USD. 

Pada dasarnya, pasar sudah melakukan antisipasi secara penuh pada kenaikan suku bunga 25 basis poin lainnya pada akhir pertemuan kebijakan moneter FOMC. Kebijakannya diselenggarakan selama dua kali di hari Rabu.

Jalur Termudah Bila Harga Spot Naik ke Atas

Masih memberikan dukungan kenaikan moderat sebagai imbal balik hasil obligasi dari Pemerintah AS serta mendorong USD. Akan tetapi, pihak investor justru meyakini bila akhirnya bank sentral akan mempertahankan suku bunganya.

Adanya resiko terjadi resensi yang akan memungkinkan menjadi peluang menguntungkan pada status safe haven relative Greenback. Selain itu, juga melakukan kontribusi dalam membatasi adanya kenaikan pasangan GBP/USD.

Jika ditinjau secara teknis, terkait dengan penerimaan serta penembusan berkelanjutan atas level psikologis 1,2500 untuk hari Jumat. Selain itu, telah muncul beberapa aksi beli ketika mulai turun di hari Senin.

Di mana, memberikan dukungan terhadap pembeli dan mengindikasikan kalau jalur termudah pada harga spot sebaiknya adalah ke atas. Lalu, ada juga perilisan IMP Manufaktur ISM AS bersamaan dengan hasil obligasi.

Sentimen resikonya lebih meluas dan akan mendorong permintaan USD. Kemudian, juga dorongan secara signifikan terhadap pasangan dari GBP/USD. Namun, reaksi yang muncul dari pasar dominan terbatas.

Perlunya melakukan pembenaran terhadap sikap kehati-hatian. Sebelum akhirnya, nanti mulai menempatkan diri pada taruhan yang terarah dan terbilang agresif karena berinvestasi pada forex melibatkan banyak resiko.