Optimisme muncul semakin kuat dari Pemerintah Provinsi Kalteng terhadap penyelenggaraan KTT Asean khususnya dalam proses pengambilan beberapa kebijakan dasar secara akumulatif. Sebagai tuan rumah dan bagian penting dari ketua Asean saat ini Indonesia memiliki peran strategis untuk mewujudkan beberapa ide terbaik dalam perkembangan serta penguatan ekonomi di kawasan Asean.

Dan pada kesempatan tersebut akhirnya terjadi kesepakatan untuk menghasilkan kebijakan serta kerja sama secara maksimal antarnegara khususnya bersama Indonesia dalam berbagai aspek, salah satunya adalah pengembangan kerja sama ekonomi. 

Dan pada tahap tersebut semakin memberikan optimism dalam proses mengoptimalkan perluasan ekspor terkait produk-produk daerah. Apalagi Indonesia merupakan Negara dengan tingkat perkembangan dan jumlah UMKM yang cukup besar serta menjadi bagian penting dalam penggerak ekonomi nasional.

Optimisme Pemerintah Kalteng Terkait Peningkatan Komoditas Ekspor

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) dari Kalimantan Tengah Aster Bonawaty di Palangka Raya, memberikan pendapat optimism serupa. Bahkan pihak pemerintah akan memberikan kesiapan semaksimal mungkin untuk mendapatkan timbal balik dalam memperluas jangkauan ekspor.

Semua produk yang dimiliki pelaku industri kecil menengah (IKM) dengan berbagai jenis dan mutunya bisa menjadi lahan besar untuk menjangkau pasar lebih luas. Bahkan memiliki kemampuan untuk menyasar berbagai negara di dunia, terlebih lagi ekpansi lebih besar untuk kawasan Asia Tenggara. 

Salah satu contoh jenis komoditas ekspor ini bisa dilihat dari beberapa daerah di Kalimantan Tengah. Misalnya produk terkait hasil sumber daya alam mulai dari sawit hingga batu bara dan turunannya, bahkan saat ini juga ada berbagai produk IKM maupun UMKM dalam bentuk ekonomi kreatif yang telah dikonsep sedemikian rupa agar bisa laku di pasar lebih luas.

Data Positif Terkait Ekspor Produk Daerah Kalimantan Tengah 

Optimisme yang berusa disampaikan dan diyakini keberadaannya oleh pemerintah kalimatann tengah terkait meningkatnya produk ekspor tersebut bukan tanpa alas an. Sebab juga ada data pendukung lain yang bisa menjadi pembuktian serta pertimbangan dasar mengenai kemungkinan tumbuh kembang lebih baik.

Terhitung sejak 2017 sampai sekarang sejumlah komoditas utama yang ada di Kalimantan Tengah ekspor mulai dari bahan bakar mineral, kemudian lemak dan minyak hewani atau nabati, lalu ada bijih, hingga abu logam. Selain itu juga ada beberapa hasil produk berupa perhiasan atau permata, lalu ada juga makanan, serta berbagai produk lainnya.

Negara tujuan ekspor yang umum ditargetkan oleh pemerintah Kalimantan Tengah juga bertambah banyak hingga saat ini. Mulai dari negara-negara di lingkup Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura hingga Thailand, dan saat ini juga telah diperluas untuk bisa ekspansi lebih ke beberapa Negara asia lainnya agar perluasan tersebut mampu berkembang lebih baik. 

Dalam data lain juga disebutkan bahwa sejak 2017-2022 pergerakan proses dagang dan neracanya untuk bagian kepentingan luar negeri dari produk Kalimantan Tengah terus memberikan hasil baik dan positif dengan adanya surplus yang terus meningkat. Bahkan pada masa pandemic covid-19 kualitas pergerakan Surplus ini bahkan terjadi secara maksimal.

Data ini bisa dilihat dari tahun 2017 neraca perdagangan ekspor luar negeri Kalimantan Tengah mendapatkan jumlah surplus dengan nominal 1.725,99 juta dolar AS, 2018 jumlah surplus dengan nominal 1.677,29 juta dolar AS, 2019 jumlah surplus dengan nominal 2.099,40 juta dolar AS, 2020 jumlah surplus dengan nominal 1.791,09 juta dolar AS, 2021 jumlah surplus dengan nominal 3.050,82 juta dolar AS, serta 2022 jumlah surplus dengan nominal 5.291,17 juta dolar AS.

Dengan adanya data tersebut maka pemerintah semakin yakin bahwa proses ini bisa mendorong perluasan jangkauan pasar secara akumulatif hingga ekspor produk-produk daerah semakin meningkat. Mengacu pada data ini juga maka proses pengembangan jangka panjang terkait produk, mulai dari development, kualitas, opgrade hingga penyesuaian dengan kebutuhan pasar lebih luas akan terus menjadi perhatian utama pemerintah untuk stabilnya proses ekspor.

Untuk mendukung hal tersebut maka pihak pemerintah dari kalteng juga membuat beberapa stimulus tambahan. Misalnya dengan dibuatkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Wisata Indonesia (BWI).

Dua gerakan ini diharapkan mampu berbicara lebih dan berkolaborasi dengan baik sesuai dengan  kebijakan akhir dari penyelenggaraan KTT ASEAN 2023 untuk menstimulis dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi.