Kebijakan pemerintah China Nol Covid, Pengetatan Control dan Penguncian selama 3 tahun ini akhirnya menuai aksi demonstrasi  di banyak kota di negara tersebut. Puluhan ribu orang turun kejalan untuk memprotes kebijakan Partai Komunis China dan ini merupakan protes terbuka terbesar dalam beberapa decade belakangan ini. Semakin besar gelombang demonstrasi maka kemungkinan semakin otoriter Pemerintah China untuk menekan perbedaan pendapat tersebut. Keadaan ini tentunya akan membuat perlambatan ekonomi dinegara tersebut dapat terjadi kedepannya karena melemahnya aktivitas pabrikan dan jasa . Dampak dari kerusuhan ini tentunya akan kembali mengganggu rantai pasokan dunia yang saat ini mulai terurai. Saham Apple turun 2,6% setelah kantor berita Bloomberg melaporkan bahwa kerusuhan disebuah pabrik di China dapat berarti berkurangnya 6 juta unit iPhone untuk tahun ini.

Pasar uang akan terlihat berfluktuasi pada minggu ini karena para pelaku pasar akan kembali melihat data data ekonomi seperti sector tenaga kerja dan pidato Ketua The Fed Jerome Powell. Saya pikir Powell akan mulai mengubah strategy kenaikan suku bunga yang agresif menjadi lebih lunak kedepannya tetapi tidak akan melakukan pemotongan suku bunga pada tahun 2023 dalam pidato nya di Washington DC pada hari Rabu besok.

Efek Terhadap Pasar
Aksi demonstrasi untuk menentang kebijakan Nol Covid di China dapat membuat rantai pasokan dunia terganggu sehingga Dollar Australia akan cenderung melemah.

Ekspektasi Pasar
Diprediksi AUDJPY bergerak dalam range  92.58 – 92.00

Trading Plan :
Sell Limit  92.58 – 93.11 dengan target 91.37 – 92.00
Stoploss 94.27

Grafik AUDJPY timeframe D1

Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan menit bahkan jam, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang. Perhitungkan money management sangat diperlukan sebelum melakukan transaksi mengingat setiap transaksi dalam forex dapat berakibat habisnya dana yang ditransaksikan.