Semua ekonom dan analis dunia berbicara dengan pandangan yang sama yaitu resesi ditahun 2023. Semua mempunyai data bahwa dengan adanya pandemic 2023, pasar uang dibanjiri likuiditas triliunan US Dollar yang berdampak meningkatnya angka inflasi dibanyak negara. Keadaan ini tentunya memburuk dengan gangguan rantai pasokan serta tingginya harga minyak dunia. Stagflasi pun terjadi dimana tingginya angka inflasi dalam kondisi perlambatan pertumbuhan ekonomi, sehingga akan berdampak pada terjadinya resesi.
Pilihan bank sentral di dunia termasuk Fed adalah membiarkan inflasi tinggi dan terjadi resesi atau menekan inflasi dengan menaikan suku bunga dan resesi pun akan terjadi. Rupanya Fed dan bank sentral lainnya memilih untuk menekan akan inflasi dan terjadi resesi dengan dampak ringan dibandingkan pilihan resesi dengan inflasi yang tinggi. Kebijakan kenaikan suku bunga tetap diambil oleh Fed bulan ini dan masih akan berlanjut di tahun depan, tetapi dengan tingkat yang lebih rendah. Target Fed akan menaikan suku bunga sampai ke level 5,1% dan setelah itu diharapkan akan stabil dilevel tersebut sampai akhir tahun depan, sambil melihat adanya penurunan angka inflasi dan resiko di sector tenaga kerja serta pertumbuhan ekonomi negara Amerika Serikat. Safe haven akan menjadi incaran para pelaku pasar, termasuk mata uang US Dollar tentunya.

Efek Terhadap Pasar
Ancaman resesi ditahun depan akan membuat harga emas cenderungan menguat kedepannya.

Ekspektasi Pasar
Diprediksi XAUUSD bergerak dalam range  1800  – 1827

Trading Plan :
Buy Limit  1777 – 1800 dengan target 1827 – 1853
Stoploss 1730

Grafik XAUUSD timeframe D1

Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan menit bahkan jam, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang. Perhitungkan money management sangat diperlukan sebelum melakukan transaksi mengingat setiap transaksi dalam forex dapat berakibat habisnya dana yang ditransaksikan.