•  

    Terima kasih atas kepercayaan kamuDalam bertransaksi trading forex di Salma Markets!

    Cukup membuat deposit minimal $ 1 ke akun Anda!

    Dapatkan kondisi trading terbaik dan penawaran bonus yang menarik! Yuk segera berinvestasi trading forex! di Salma Markets! Dan dapatkan kondisi trading terbaik!

    Salma Markets - berinvestasi dalam kemenangan Anda!

  • toolbarCollapseOpenAccount_1
  • Salma Kabinet Klien

    • Pengaturan pribadi
    • Akses ke semua layanan Salma
    • Statistik dan laporan terperinci tentang perdagangan
    • Berbagai macam transaksi keuangan
    • Sistem mengelola beberapa akun
    •  Perlindungan data maksimum
  • cabinet_client1

Berita Pasar

Informasi yang direkomendasikan

demo Berita Pasar

Seiring Pasar Mencerna Rapat The FED, Rupiah Justru Melemah

Pada hari Kamis pagi, Kurs atau nilai tukar rupiah yang ditransisikan antarbank di Jakarta melemah. Seiring pelaku pasar yang mencerna notula rapat The FED atau bank sentral Amerika Serikat.

Rupiah pada hari Kamis pagi melemah 0,08% atau 12 point ke posisi Rp. 15.595 per dollar AS. Dibandingkan pada penutupan perdagangan sebelum itu yakni Rp. 15.583 per dollar Amerika Serikat.

Pasar menerima hasil notula rapat FED semalam yang menunjukkan para pembuat kebijakan. Mendukung kenaikan suku bunga pada laju yang lebih lambat, hal itu disampaikan monex investindo futures.

Prospek kenaikan suku bunga yang lebih lambat dari FED sudah membebani dolar AS. Hal tersebut memicu lebih banyak keyakinan bahwa dollar AS sudah mencapai puncaknya setelah reli pada tahun 2022.

 

Melemahnya Nilai Rupiah

Meskipun dollar AS diyakini sudah sudah mencapai puncaknya setelah reli pada tahun 2022. Namun kemungkinan di beberapa bulan mendatang akan melemah. Notula rapat juga menunjukkan.

Para pembuat kebijakan masih fokus menurunkan inflasi. Dan bersiap mempertahankan suku bunga AS yang kini cukup tinggi untuk waktu lebih lama. Notula tersebut menunjukkan semua pembuat kebijakan.

Masih berkomitmen untuk mengendalikan inflasi, tetapi menyepakati perlunya memperlambat kenaikan suhu bunga pada tahun 2023. Notula mengindikasikan para pejabat menekankan perlunya mempertahankan fleksibilitas dan opsi ketika memindahkan kebijakan.

Ke sikap yang lebih ketat dari sebelumnya, mereka mempertimbangkan kembali untuk laju kenaikan suku bunga. Sebesar 25 basis point pada tanggal 31 Januri hingga tanggal 1 Februari 2023.

Meskipun demikian, pejabat juga terbuka untuk tingkat suku bunga yang lebih tinggi bila inflasi masih tetap membandel di level yang tinggi. Di sisi lain, pelaku pasar juga mencermati peringatan dari IMF.

Yang mengatakan bahwa beberapa Negara dengan tingkat ekonomi terbesar menghadapi potensi resesi pada tahun 2023. Selanjutnya, hari ini fokus pasar akan tertuju kepada data ekonomi AS.

Seperti ADP non-form employment change, dan juga unemployment claims dan juga trade balance yang akan dirilis bersamaan. Pada hari Rabu lalu, rupiah menguat 0,12% atau 18 point.

Ke posisi Rp. 15.583 per dollar Amerika Serikat. Dibandingkan pada saat posisi penutupan perdagangan sebelumnya yaitu Rp. 15.601 per dollar AS. Hal tersebut berbeda dengan dollar AS.

Dollar AS bertahan di level yang lebih rendah pada akhir perdagangan, tepatnya Kamis pagi. Risalah dari pertemuan FED Desember tidak memberikan informasi atau kejutan baru.

Level Rendah AS Bertahan

Tentang ukuran kenaikan suku bunga yang diperkirakan pada bulan Februari 2023. Pada bulan lalu, The FED menaikkan suku bunga sebesar 50 basis point, para pejabat sepakat.

Laju kenaikan suku bunga yang lebih lambat, akan memungkinkan mereka untuk terus meningkatkan biaya kredit. Hal tersebut guna mengendalikan inflasi secara bertahap, dimaksudkan untuk membatasi risiko pertumbuhan ekonomi.

Risalah itu juga menunjukkan, keputusan menaikkan suku bunga yang lebih kecil. Tidak boleh ditafsirkan oleh masyarakat luas atau investor sebagai pelemahan komitmen bank sentral.

Untuk membawa inflasi kembali ke target 2,0%. Brian Daingerfield, kepala strategi valas mengatakan, risalah tersebut tidak menawarkan informasi baru yang signifikan. Prospek hawkish FED ditangkap oleh revisi yang lebih tinggi.

Dalam ekspentasi rata-rata suku bunga untuk 2023 pada pertemuan bulan Desember lalu. Tercermin dengan baik di dalam konferensi pers serta prakiraan dan juga pernyataan pada waktu itu.

Risalah juga tidak banyak merubah ekspentasi untuk pertemuan FED pada bulan Februari. Pedagang berjangka dana The FED memperkirakan kemungkinan 67%, bank sentral akan terus memperlambat laju kenaikan suku bunga.

Pada bulan Februari menjadi 25 basis point. Kenaikan 50 basis point pada bulan Desember mengikuti 4 kenaikan 75 basis point berturut-turut. Indeks dollar terhadap sekeranjang 6 mata uang utama lainnya.

Terakhir turun 0,47% pada 104,22 setelah berhasil mencapai tertinggi 2 minggu 104,86 pada hari Selasa lalu. Pasar pekerjaan yang masih solid dipandang  memberi ruang bagi The FED.

Untuk melanjutkan kenaikan suku bunga saat berjuang untuk menurunkan tekanan harga-harga. Laporan ketenagakerjaan Desember yang dirilis Jum’at merupakan fokus ekonomi utama AS. Menunjukkan bahwa pemberi kerja menambahkan 200 pekerja.

 

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama
bg_custom-support

ic_info 24/5 Dukungan Pelanggan

Tim dukungan pelanggan kami yang berdedikasi siap memberikan dukungan lokal dalam 10 bahasa.

Confirmation