Akibat kegagalan Silicon Valley Bank yang menimbulkan kekhawatiran terhadap sistem perbankan global, Credit Suisse saat ini sedang mengalami ketidakstabilan keuangan.

Bank terbesar kedua di Swiss ini telah berada di bawah pengawasan karena serangkaian kerugian, kegagalan manajemen risiko yang menonjol, dan perubahan kepemimpinan puncak. 

Setelah keputusannya untuk meningkatkan posisi keuangannya, yang mendorong sentimen risiko, dolar AS turun di awal perdagangan Eropa pada hari Kamis dan Euro bergeser.

Indeks Dolar, yang membandingkan nilai dolar dengan sekeranjang enam mata uang lainnya, turun 0,3% menjadi 103,980, membalikkan sebagian dari kenaikan sesi 1%.

Untuk memperbaiki situasi likuiditasnya, Credit Suisse mengungkapkan niatnya pada Rabu malam waktu setempat untuk meminjam CHF 50 miliar ($1 = CHF 0,9297) dari Swiss National Bank.

Sementara bank Swiss menderita kerugian uang tunai yang sangat besar menyusul serangkaian skandal, kekhawatiran tentang stabilitas keuangannya telah meningkat selama beberapa waktu. 

Investor utama, Saudi National Bank, mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka tidak dapat memberikan modal lebih lanjut kepada bank, yang menyebabkan harga saham jatuh ke rekor terendah.

Karena suku bunga yang mendasari di zona euro masih tinggi, ECB telah mengisyaratkan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin. 

Masalah yang sama ada di AS, di mana Federal Reserve kemungkinan akan menunda menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin minggu depan karena tekanan pada sektor perbankan negara itu.

Yen adalah salah satu mata uang berkinerja terbaik hari ini, dengan USD/JPY turun 0,5% di 132,69. AUD/USD, pasangan mata uang yang sensitif terhadap risiko, meningkat 0,6% menjadi 0,665670, sementara USD/CNY turun 0,1% menjadi 6,9007.

Melihat Aksi Harga EUR/USD Bulan Mendatang yang Lebih Fluktuatif 

EUR/USD bergerak lebih rendah terhadap USD hampir sepanjang bulan lalu, mendorong pasangan ini di bagian bawah kisaran tahun ini antara 1,0500 dan 1,1000, yang menurut pakar MUFG Bank, mungkin bertepatan dengan kekhawatiran kebangkrutan Credit Suisse.

Inflasi inti yang tidak menentu mulai tahun ini, ekonomi zona euro lolos dari resesi, dan ketertinggalan ECB dalam siklus pengetatan saat ini semuanya mendukung argumen yang mendasari untuk pertumbuhan tambahan.

Kenaikan tarif 50 bp tadi belum tentu memberikan dukungan untuk EUR. Kinerja mata uang tunggal dapat menderita jika langkah tersebut diyakini berpotensi mengikis kepercayaan pada industri keuangan dan ekonomi yang lebih besar.

Swiss National Bank (SNB) dan Swiss Financial Market Supervisory Authority (FINMA), bagaimanapun, mengumumkan di akhir sesi AS bahwa Credit Suisse telah memenuhi persyaratan modal jika diperlukan untuk meningkatkan likuiditas. 

Sebaliknya, EUR/USD mampu membalikkan sebagian kerugian hariannya pada akhir hari dan terus membaik sepanjang jam perdagangan Asia hari Kamis. 

Indeks Euro Stoxx 50 mulai naik hampir 2% setelah penurunan 3,5% hari Rabu, mencerminkan kepercayaan pasar yang membaik.

Euro diperkirakan akan berjuang untuk menemukan permintaan, jika ECB mengindikasikan bahwa mereka dapat mengubah pendekatan mereka terhadap pengetatan kebijakan jika terdeteksi  tanda-tanda peningkatan ketegangan pada kondisi keuangan di zona euro. 

Jika ECB memutuskan untuk mengejutkan pasar dengan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, euro kemungkinan akan mengalami aksi jual yang parah, setidaknya pada awalnya.

Kajian Teknik EUR/USD

Simple Moving Averages (SMA) periode 50 dan 10 sejalan ketika pasangan mata uang EUR/USD terakhir terlihat diperdagangkan di wilayah 1,0620/30. 

1,0660 (level statis) dapat berfungsi sebagai resistance menengah untuk pasangan ini jika berhasil berkonsolidasi di atas level ini sebelum bergerak ke wilayah 1,0690/1,0700 (SMA periode 200, level psikologis, level statis).

Pada sisi negatifnya, level psikologis 1,0600 (level statis) berfungsi sebagai level support awal, diikuti oleh level statis 1,0530 dan level 1,0500. (tingkat psikologis).

Investor masih mengkhawatirkan masalah sistemik yang lebih luas serta volatilitas baru di industri perbankan Eropa. Hal ini akan menjaga kepercayaan pasar, dikombinasikan dengan kekhawatiran bahwa pengetatan lebih lanjut dari kondisi kredit dapat menyebabkan krisis ekonomi global yang lebih dalam. 

Hal ini membutuhkan kehati-hatian dari trader bullish yang agresif dan datang sebelum memposisikan diri untuk kenaikan signifikan di mata uang utama, setidaknya untuk saat ini.