•  

    Terima kasih atas kepercayaan kamuDalam bertransaksi trading forex di Salma Markets!

    Cukup membuat deposit minimal $ 1 ke akun Anda!

    Dapatkan kondisi trading terbaik dan penawaran bonus yang menarik! Yuk segera berinvestasi trading forex! di Salma Markets! Dan dapatkan kondisi trading terbaik!

    Salma Markets - berinvestasi dalam kemenangan Anda!

  • toolbarCollapseOpenAccount_1
  • Salma Kabinet Klien

    • Pengaturan pribadi
    • Akses ke semua layanan Salma
    • Statistik dan laporan terperinci tentang perdagangan
    • Berbagai macam transaksi keuangan
    • Sistem mengelola beberapa akun
    •  Perlindungan data maksimum
  • cabinet_client1

Berita Pasar

Informasi yang direkomendasikan

demo Berita Pasar

Tentunya Rupiah Akan Menguat Serta Suku Bunga Turun Terhadap Dolar AS

Pada Senin sore di tanggal 9 Januari, nilai tukar rupiah di Jakarta ditutup menguat seiring dengan melemahnya minat pelaku pasar terhadap dolar AS. Rupiah naik 65 poin, atau 0,42%, diperdagangkan pada 15.568 rupiah per dolar dari penutupan sebelumnya di 15.633 per dolar.

Ekspektasi bahwa Federal Reserve atau disingkat dengan Fed akan bertindak sejalan dengan sikap yang diumumkan telah menyebabkan penurunan minat pelaku pasar terhadap dolar AS menurut data dari Tim Riset Monex Investindo Futures dalam Jakarta Monday Study. .

Pada akhir pekan lalu, nonfarm payrolls AS menunjukkan peningkatan 223.000 pekerjaan, mengalahkan ekspektasi 200.000 pekerjaan, diikuti oleh penurunan upah per jam rata-rata atau pendapatan rata-rata per jam.

Data pertumbuhan upah per jam Desember 2022 sebagai indikator inflasi menunjukkan kenaikan 0,3 persen, lebih lemah dari ekspektasi dan juga 0,4 persen pada bulan sebelumnya. Ini menyisakan sedikit alasan untuk memaksa The Fed bersikap agresif pada pertemuan awal.

 

Pidato Powell Melemahkan Dolar Membuat Rupiah Menguat

Pada saat yang sama, data pengangguran, meski mengejutkan, tidak memengaruhi sentimen Fed. Pada Desember 2022, tingkat pengangguran turun menjadi 3,5 persen dari 3,7 persen pada bulan sebelumnya.

Setelah rilis data upah, pelaku pasar melihat bahwa Federal Reserve AS terus bertindak seperti yang diharapkan, menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Hal ini sejalan dengan pernyataan Gubernur Fed Jerome Powell Desember 2022 dan isi risalah rapat Fed yang dirilis pekan lalu. 

Pasar sekarang akan fokus pada data inflasi Indeks Harga Konsumen AS, dirilis pada hari Kamis 9 Januari untuk petunjuk lebih lanjut tentang perkembangan suku bunga. Inflasi IHK kemungkinan akan turun ke level terendah untuk tahun ini di bulan Desember 2022.

Menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga Fed yang kuat di tahun 2022 memiliki efek yang diinginkan. Di pagi hari rupiah dibuka lebih tinggi pada 15.580 rupiah per dolar. Pada siang hari, rupiah bergerak dari Rp15.556 menjadi Rp15.586 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia naik menjadi 15.574 rubel per dolar pada Senin, naik dari 15.635 rubel per dolar pada hari sebelumnya. Rupiah menguat, diuntungkan dari kelemahan dolar yang ditekan oleh pidato Powell.

Rupiah menguat pada Rabu (1 November). Hari ini, kurs spot rupiah naik 0,6% menjadi Rp 15.482 per dolar AS. Sementara itu, nilai tukar rupiah Yizdor naik 0,4% menjadi Rp 15.527 per dolar AS. Gubernur Federal Reserve Jerome Powell pada Selasa 11 Januari gagal meyakinkan investor.

Kegagalan ini dari kebingungan dengan dua pernyataan kebijakan Federal Reserve lainnya pada Kepala Ekonom KB Valbury Amankan Fikri C. Permana memperkirakan pidato Powell secara tidak langsung membantu penguatan rupiah terhadap dolar AS.

Meskipun Powell hanya menyebutkan independensi Fed dan stabilitas harga di AS. Fikri memperkirakan pernyataan tersebut berdampak langsung pada penurunan dolar AS.

Andian Wijaya, Analis Monex Investindo Futures, mengatakan pidato Powell memicu anggapan bahwa The Fed tidak akan menerapkan rencana awal suku bunga 0,25 persen hingga awal Februari. Jadi tidak seagresif kenaikan suku bunga sehingga menyebabkan minat beli. 

Nanang Wahyudin, koordinator penelitian dan pendidikan di Valbury Asia Futures, menilai Powell tidak masuk akal pada Selasa malam. Pasar hanya bisa melihat pernyataan dari anggota The Fed yang mengindikasikan bahwa kenaikan suku bunga akan melambat.

Nanang memprediksi rupiah akan terus menguat jelang rilis data inflasi AS besok. Dia mengatakan pasar memperkirakan inflasi AS antara 6,5 dan 6,7 persen. Bila terpenuhi seperti ramalan, maka akan semakin membebani dolar AS dan berimbas pada penguatan persaingan.

Perlambatan inflasi membuka kemungkinan bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga menjadi 25 basis poin pada Februari setelah menaikkannya sebesar 50 basis poin pada Desember lalu. Nanang mengharapkan rupiah naik dengan menguji beberapa dukungan.

Rupiah Terhadap dolar AS Pada Awal 2023 Menguat Inilah Alasannya

Direktur Utama Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengumumkan rupiah terapresiasi terhadap dolar AS pada awal tahun 2023. Per 18 Januari 2023, rupiah menguat 3,18 persen point-to-point dan rata-rata meningkat 1,20 persen dibanding Desember 2022 tingkat.

Penguatan ini didorong oleh aliran modal asing ke pasar keuangan domestik, sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik yang tetap kuat di tengah stabilitas yang berkelanjutan, aset keuangan domestik yang tetap menarik, dan ketidakpastian pasar.

Memperkirakan rupiah akan terus menguat seiring prospek ekonomi yang membaik. Kondisi tersebut juga mendukung perlambatan inflasi lebih lanjut. Kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah untuk mengendalikan inflasi impor diperkuat dengan operasi devisa.

 

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama
bg_custom-support

ic_info 24/5 Dukungan Pelanggan

Tim dukungan pelanggan kami yang berdedikasi siap memberikan dukungan lokal dalam 10 bahasa.

Confirmation