•  

    Terima kasih atas kepercayaan kamuDalam bertransaksi trading forex di Salma Markets!

    Cukup membuat deposit minimal $ 1 ke akun Anda!

    Dapatkan kondisi trading terbaik dan penawaran bonus yang menarik! Yuk segera berinvestasi trading forex! di Salma Markets! Dan dapatkan kondisi trading terbaik!

    Salma Markets - berinvestasi dalam kemenangan Anda!

  • toolbarCollapseOpenAccount_1
  • Salma Kabinet Klien

    • Pengaturan pribadi
    • Akses ke semua layanan Salma
    • Statistik dan laporan terperinci tentang perdagangan
    • Berbagai macam transaksi keuangan
    • Sistem mengelola beberapa akun
    •  Perlindungan data maksimum
  • cabinet_client1

Berita Pasar

Informasi yang direkomendasikan

demo Berita Pasar

US Dollar Kembali Menguat Saat Pelaku Pasar Masih Menunggu Kebijakan The Fed

US Dollar kembali mengalami penguatan. Penguatan yang terjadi ini bisa dikatakan sebagai fenomena cukup unik. Itu karena, penguatan terjadi sebagai akibat banyak pihak yang masih menunggu kebijakan dari the Fed.

Intinya para pelaku pasar masih belum berani melakukan langkah signifikan yang berpotensi memberikan keuntungan dalam jumlah besar. Itu karena, prinsip dasari di kalangan pelaku pasar mengatakan kalau aktivitas trading baru dilakukan setelah The Fed mengeluarkan kebijakan.

Kebijakan The Fed sendiri memang menjadi hal yang sangat ditunggu. Kebijakan ini berkaitan dengan suku bunga yang akan diterapkan. Pada bulan Desember lalu, The Fed memberikan peningkatan suku bunga hingga 50 basis poin.

Banyak pihak memprediksi kalau kali ini kebijakan suku bunga itu akan diturunkan. Namun masih menarik untuk menunggu kebijakan apa yang akan dikeluarkan oleh The Fed. Akan menjadi hal yang sangat mengejutkan kalau kebijakannya ternyata tidak turun.

Bahkan ada saja beberapa pihak yang berspekulasi kalau The Fed akan melakukan langkah berbeda dengan menerapkan peningkatan suku bunga yang lebih tinggi. Akan terasa cukup mencengangkan memang jika kebijakan suku bunganya meningkat lebih dari 50 basis poin.

 

US Dollar Menguat Terhadap Euro

Penguatan US Dollar sendiri memang terlihat pada banyak aspek. Salah satu aspek paling menonjol berkaitan dengan hubungan dollar terhadap euro. Terlihat jelas kalau US Dollar ini mengalami penguatan yang cukup signifikan.

Jika melihat faktor penyebabnya, salah satu aspek paling pokok berkaitan dengan penurunan belanja konsumen AS. Dengan aktivitas belanja yang semakin menurun, mata uang memang akan naik. Angkanya sendiri bisa terus meningkat jika dibiarkan begini.

Perubahan pada situasi inflasi juga menjadi aspek lain yang menyebabkan penguatan euro. Sebelumnya inflasi terjadi dengan sangat cepat sehingga setiap orang kesulitan mengikutinya. Namun sekarang, inflasi sudah semakin melambat.

Ini membuat banyak pihak mengaku lebih mudah ketika ingin mengontrol masalah tersebut. Pertemuan dari The Fed seperti yang dijelaskan sebelumnya juga menjadi aspek yang dipertimbangkan. Itu karena, sangat menarik untuk menunggu apa kebijakan terbaru yang dirilis.

Pengeluaran konsumen yang ada di AS sendiri memang pengaruhnya besar. Pengeluaran konsumen ini menyumbang hingga dua pertiga ekonomi AS. Namun pengeluaran konsumen ini memperlihatkan tanda-tanda penurunan bulan lalu.

Angkanya menurun hingga 0,2 persen. Sebenarnya pada bulan November, angka ini sudah memperlihatkan tanda-tanda penurunan. Hanya saja angka penurunannya berada di angka 0,1 persen. Ini membuat angka penurunan yang sekarang terjadi dua kali lipat lebih besar.

Angka di bulan November sendiri sudah melalui proses revisi. Itu karena sebelumnya angka tersebut memperlihatkan penguatan hingga 0,1 persen. Namun setelah dilakukan revisi, angkanya ternyata menurun hingga 0,1 persen.

Laporan yang Dikeluarkan Departemen Perdagangan

Ada sebuah laporan menarik yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan. Jika data sebelumnya memperlihatkan penuruna, laporan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi atau PCE yang dikeluarkannya juga naik.

Kenaikannya sendiri mencapai 0,1 persen. Ini membuat kenaikan tersebut sama dengan data yang direvisi pada bulan November. Dari kondisi tersebut, mulai muncul spekulasi kalau bank sentral AS akan kembali menaikkan suku bunga.

Sebelumnya sempat dijelaskan kalau nilai Euro sendiri memang ditekan oleh US Dollar. Sekarang euro sendiri 0,17 persen lebih rendah karena berada di angka 1,08725 dollar. Hanya saja angka tersebut tidak jauh dari tertinggi sembilan bulan.

Itu karena angka tertinggi sembilan bulannya saja adalah 1,08725 dollar. Mata uang bersama di minggu ini juga meningkat. peningkatannya sendiri adalah sekitar 0,2 persen.

Dollar Justru Melemah Terhadap Yen

Jika sebelumnya diberitakan kalau US Dollar menguat terhadap Euro, mata uang ini justru melemah terhadap yen. Itu karena Dollar turun sekitar 0,25 persen terhadap yen. Penurunan tersebut membuat angkanya berada di kisaran 129,89. 

Ada banyak hal yang memicu terjadinya hal ini. Salah satunya adalah inflasi Tokyo yang sedang panas. Banyak orang berspekulasi kalau poros baru akan segera muncul. Poros itu sendiri adalah poros hawkish dari BOJ atau Bank of Japan.

Pastikan untuk tidak asal ketika melakukan aktivitas pasar. Tanpa pertimbangan yang matang, sangat mungkin hasilnya menjadi tidak maksimal. Nantinya hal ini bisa membuat Anda sangat kecewa.

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama
bg_custom-support

ic_info 24/5 Dukungan Pelanggan

Tim dukungan pelanggan kami yang berdedikasi siap memberikan dukungan lokal dalam 10 bahasa.

Confirmation